selamat malam internet surfer, yang mungkin nyasar ke blog ini dan akhirnya harus membaca tulisan tulisan bagus (menghibur diri) dari andriyan novadiansyah, mahasiswa yang tengah uts tapi malah nulis di blog hehe. kali ini judul yang bakal dibahas adalah tentang pertanian indonesia (lingkup agroindustri).
As we know, indonesia merupakan negara agraris, setuju lah yaa. Karena banyak masyarakat di Indonesia yang masih mengandalkan kegiatan pertanian sebagai sumber penghasilannya. Namun, dilain sisi banyak yang bilang "buat apa pertanian, kuliah pertanian, usaha pertanian, lah bentar lagi aja tanah sudah ditanami beton semua." Ya allah, miris dong yah kalo denger yang kaya gitu, beton aja ditanem, emang udah gada tanaman lain apa ya? hehe. yaah sebagai orang cerdas, layaknya kita menanggapi perkataan itu dengan tenang, biar data yang membuktikan.
As we know, indonesia merupakan negara agraris, setuju lah yaa. Karena banyak masyarakat di Indonesia yang masih mengandalkan kegiatan pertanian sebagai sumber penghasilannya. Namun, dilain sisi banyak yang bilang "buat apa pertanian, kuliah pertanian, usaha pertanian, lah bentar lagi aja tanah sudah ditanami beton semua." Ya allah, miris dong yah kalo denger yang kaya gitu, beton aja ditanem, emang udah gada tanaman lain apa ya? hehe. yaah sebagai orang cerdas, layaknya kita menanggapi perkataan itu dengan tenang, biar data yang membuktikan.
Sesungguhnya, banyak dosen yang berkata bahwa salah satu sektor yang dapat menolong kita pada masa krisis moneter adalah sektor agroindustri. Why? Karena bahan baku agroindustri adalah hasil pertanian, dan Indonesia merupakan negara pertanian, sehingga tidak perlu mengimpor bahan baku dari luar negeri yang harganya melonjak jauh saat krisis moneter.
Apalagi sih keuntungan agroindustri? Dilihat dari zaman modern ini, barang-barang untuk ekspor harus memenuhi syarat "sustainable" pada perusahaannya. Artinya, setiap perusahaan yang memproduksi barang untuk di ekspor ke negara tertentu harus melaksanakan kegiatan yang menunjang "sustainable" atau keberlanjutan. Katakanlah seperti ini, industri teh botol memerlukan bahan baku daun teh, kemudian diproses sedemikian rupa hingga dihasilkan ampas sebagai limbah, ampas ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk untuk tanaman teh di kebun, sehingga tanaman teh terus tumbuh dan cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi dari pabrik teh, limbahnya pun minim sekali bukan?
Bandingkan dengan menanam beton (membuat bangunan), bangunan yang dibuat dengan tidak memperhatikan aspek lingkungan apakah bersifat sustainable? apakah tanah yang dibangun rumah memiliki kualitas yang sama dengan tanah yang dipupuk dan ditanami tanaman? tentu tidak.
Sebagai seorang manusia, penulis pun ingin untuk tinggal di dalam hunian yang nyaman, indah, dll. Apakah saya melarang tanah ditanami beton? tentu tidak. Intinya adalah mari, semua sektor, juga semua disiplin ilmu hendaknya saling mendukung dan bekerja sama dalam menghasilkan ide-ide atau temuan-temuan yang bermanfaat bagi bangsa ini. Pertanian dengan arsitektur, apakah tidak bisa bekerja sama merancang rumah dengan green roof yang berisikan tanaman herbal keluarga? dari situ kita kan bisa mendukung kemajuan pertanian dan ilmu arsitektur. Juga ilmu-ilmu yang lain diharapkan bisa mendukung pertanian agar mampu menjadi ikon pembangunan bangsa indonesia.
So, let's know our (indonesia) talent, agriculture isn't just a sector for developing country, but it can change our country to be better than developed country. Be agriculture and let's feed the world!
-@andriannova-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar